Analisa Penerapan dan Perkembangan Digital Marketing pada Zara

Analisa Penerapan dan Perkembangan Digital Marketing pada Zara

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PAPER INDIVIDU

MATA KULIAH TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI

 

Oleh :

 

BRIAN LEE                       1501178440

                  

06-PDM

 

 

 

 

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA

2014


ABSTRAK

 

Dalam era media yang canggih dan teknologi, di mana pelanggan dibanjiri dengan pesan dari pemasaran sepanjang waktu, telah menjadi sangat sulit bagi perusahaan untuk meningkatkan efisien perusahan tanpa pemasaran terutama digital marketing di karenakan penyesuaian yang cepat dari internet dan penggunaan perangkat lainnya. Dengan investasi yang cukup kecil pada website dan pemasaran berbasis web, banyak pasar baru dan pelanggan dapat tertarik melalui teknik pemasaran ini.

 

Zara adalah perusahaan publik dan milik Inditex Group, yang didirikan oleh
Amancio Ortega pada tahun 1975 di Spanyol. Zara selalu membawa terus semangat kepada fashion dan memenuhi permintaan pelanggan. Pada zaman sekarang wajib bagi Zara untuk mengadopsi strategi pemasaran online untuk bersaing dengan kompetitornya, menangkap dan mempertahankan pangsa pasar yang lebih dan meningkatkan keuntungan dalam lingkungan yang sangat kompetitif di mana setiap pelanggan telah mengetahui sepenuhnya informasi tentang pasar.

 

Paper ini difokuskan pada analisa kegiatan perkembangan digital marketing atau e-marketing untuk mengembangkan merek ZARA. Tujuan penulisan paper ini adalah untuk menganalisa strategi digital marketing yang ada sekarang pada zara dan perkembangan terhadap digital marketing untuk kedepannya pada zara.

 

 

Key Word: marketing technology,digital marketing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Isi
ABSTRAK. 2

BAB I4

PENDAHULUAN.. 4

1.1.      LATAR BELAKANG.. 4

1.2.      RUANG LINGKUP. 5

1.3.      TUJUAN DAN MANFAAT. 5

1.4.      METODOLOGI PENELITIAN.. 5

BAB II6

LANDASAN TEORI6

2.1        Pengertian Digital Marketing dan Marketing. 6

2.2        Konsep strategi pemasaran. 7

2.3       Digital Marketing. 7

2.4. KelebihanDigital Marketing. 8

2.5. Strategi Marketing. 9

2.6 Analisa Situasi10

BAB III PEMBAHASAN.. 12

3.1        Analisa situasi pemasaran zara dengan SWOT analysis. 13

3.1.1 Strengths / Kekuatan. 13

3.1.2 Weakness / Kelemahan. 14

3.1.3 Oppurtunity / Peluang. 14

3.1.4 Threats/Ancaman. 15

3.2 Analisa marketing mix pada digital marketing zara. 15

3.2.1 Product15

3.2.2 Price. 15

3.2.3 Promotion. 16

3.2.4 Place / Distribution. 16

3.3 Perkembangan strategi digital marketing pada zara. 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.. 18

Daftar pustaka. 19

Riwayat Hidup/CuriculumVitae. 20

Personal Information. 20

FORMAL EDUCATION.. 20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1.         LATAR BELAKANG

 

Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi saat ini semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman, terlebih lagi pada marketing yang sangat diperlukan oleh industri-industri yang bergerak pada bidang penjualan barang dan jasa.

 

Pentingnya kebutuhan internet sehingga setiap pemakaian internet selalu bertambah dari tahun ke tahun dan merupakan cara untuk menarik customer dalam memasarkan produk – produk. Penggunaan media online sebagai salah satu untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa yang telah dimanfaatkan oleh perusahaan – perusahaaan untuk melakukan proses bisnis.

 

Pemasaran digital adalah solusi yang berkembang dengan sangat pesat dan murah untuk menjangkau pelanggan secara maksimum tanpa batas apapun. Melalui penyesuaiandigital marketing di mana Anda dapat menyampaikan pesan Anda hanya kepada pelanggan yang berpotensial dan banyak pelanggan baru dapat tertarik dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Pemasaran online memiliki banyak keuntungan bagi bisnis serta pelanggan, namun di sisi lain ada beberapa masalah yang berhubungan dengan internet marketing dan penggunaan teknologi dan popularitasnya di kalangan target pasar.

 

Strategi pemasaran melalui website dan internet marketing mampu mempengaruhi perkembangan dan keputusan dalam strategi pemasaran yang dapat juga untuk meningkatkan value suatu perusahaan. Selain itu dengan adanya e-marketing dapat menekan dan menghemat biaya pengeluaran marketing suatu perusahaan.

 

Dalam kenyataan, Sekarang adalah waktu terbaik bagi perusahaan untuk mengkaji ulang strategi pemasaran mereka dan membawa internet marketing menjadi fokus utama dikarenakan meningkatnya biaya pemasaran pada media yang tradisional dan tidak menjamin bahwa Anda benar-benar bisa menargetkan pelanggan yang berpotensial.

 

 

1.2.         RUANG LINGKUP

 

Penyusunan paper marketing technology ini membahas cakupan digital marketing, pengertian digital marketing, marketing mix, keuntungan digital marketing , analisa situasi pemasaran zara dengan SWOT analysis, analisa marketing mix pada digital marketing zara dan perkembangan strategi digital marketing pada zara

 

1.3.         TUJUAN DAN MANFAAT

 

Tujuan pembuatan paper ini adalah antara lain:

 

  • Mengetahui penerapan digital marketing pada zara
  • Mengetahui dan menganalisa strategi digital marketing yang ada pada Zara
  • Sebagai syarat kelulusan dari mata kuliah Topik-topik Lanjutan.

 

Manfaat penulisan paper ini adalah :

 

  • Dapat di implementasikannya ide atau pemikiran yang akan di bahas sehingga dapat membantu mengembangkan digital marketing di zalora
  • Mengetahui strategi digital marketing yang ada pada zara

 

1.4.         METODOLOGI PENELITIAN

 

   Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif (yuridis 4 normatif) dengan mendasarkan pada sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. (Mamudji, 2001)

 

Metodologi yang kami terapkan pada paper ini adalah studi kepustakaan/studi dokumen (Soekanto, 2001).Dimana seluruh informasi mengenai Digital Marketing dikumpulkan berdasarkan referensi dari internet dan beberapa buku. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah teknik analisis data kualitatif .

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

 

2.1      Pengertian Digital Marketing dan Marketing

 

Menurut (Gary, Wong, Philip Kotler, & John Saunders, 2008) Pemasaran adalahmengelola hubungan pelanggan dengan menguntungkan. Tujuan ganda dari pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dan tumbuh dengan memberikan kepuasan.

 

   E-Marketing menurut (Chaffey & Mayer, 2009)adalah pemasaran yang memiliki lingkup lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan media nirkabel, tetapi juga meliputi pengelolaan data pelanggan digital, dan juga bagaimana Internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk memperoleh dan memberikan layanan kepada pelanggan.

 

Saat ini semuanya menjadi elektronik. marketer menggunakan teknologi untuk melakukan kegiatan usaha. E-marketing menciptakan, berkomunikasi, dan memberikan proses nilai kepada pelanggan yang menggunakan sistem teknologi informasi, dan untuk mengelola dan memelihara hubungan dengan pelanggan untuk mendapatkan manfaat bagi organisasi atau perusahaan dengan para stakeholder (J.a.F.R.Strauss, 2009). E-marketing menggunakan metode teknologi informasi ke dalam prinsip-prinsip pemasaran tradisional.

 

Dalam jurnal (Hidayat & Tobing, 2012) di katakan bahwa pemasaran dengan digital marketing mempunyai kaitan yang sangat kuat. jika seseorang mulai mengeksplorasi bisnis pemasaran melalui internet ia akan segera menemukannya bahwa daripada mencari beberapa pelanggan, dia sekarang akan memiliki kemampuan untuk mencapai jutaan pelanggan dari pendekatan global dan kelompok yang lebih spesifik dan juga dari pelanggan yang lebih dekat dengannya juga, daya tarik juga lebih luas daripada bisnisnya yang di miliki sebelumnya. Dia bisa menggunakan media sosial sebagai pasar, dan juga memiliki pasar yang ditargetkan.

 

 

 

 

 

 

2.2      Konsep strategi pemasaran

 

Menurut Kotler, Armstrong (2008, p10), lima konsep strategi pemasaran, yaitu:

 

  1. Konsep Produksi  Ide bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan sangat terjangkau dan karena itu organisasi harus berfokus pada peningkatan produksi dan efisiensi distribusi.

 

  1. Konsep Produk Ide bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik dan oleh karena itu organisasi.harus menguras energinya untuk membuat peningkatan produk yang berkelanjutan.

 

  1. Konsep Penjualan Ide bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi yang besar.

 

  1. Konsep Pemasaran Filosofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasai tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada pesaing.

 

  1. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial Prinsip pemasaran yang menyatakan bahwa perusahaan harus mengambil keputusan pemasaran yang baik dengan memperhatikan keinginan konsumen, persyaratan perusahaan, kepentingan jangka panjang konsumen, dan kepentingan jangka panjang masyarakat.

2.3      Digital Marketing

 

Menurut (Meyliana, 2011)dalam jurnalnya yang berjudul “Analisa Strategi E-marketing dan Implementasinya pada Rental Company” mengatakan e-marketing merupakan bagian dari e-commerce yang merupakan sistem perdagangan melalui internet, dimana internet akan terus memberikan sifat yang up to date, maka perusahaan dapat memberikan layanan informasi produk yang ditawarkan secara jelas dan mudah.

 

Hal ini akan memberikan dampak yang baik untuk kemajuan perusahaan jika sistem ini bisa dijalankan dengan baik.  Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan e-marketing adalah proses dan aktivitas pemasaran produk barang dan jasa perusahaan dengan menggunakan media elektronik seperti internet.

 

 

Tujuan yang terdapat pada e-marketing mencakupi aspek: tugas, apa aja yang harus dicapai; jumlah yang terukur, berapa banyak, kapan.

 

Sebagian besar digital marketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan, seperti:

 

(1) meningkatkan pangsa pasar;

(2) meningkatkan jumlah komentar pada

sebuah blog atau website;

(3) meningkatkan pendapatan penjualan;

(4) mengurangi biaya, misalnya

biaya distribusi atau promosi;

(5) mencapai tujuanmerek, seperti meningkatkan kesadaran merek;

(6) meningkatkan ukuran database;

(7) mencapai tujuan Customer Relationship Management, seperti

meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat referensi pelanggan;

(8) memperbaiki manajemen rantai suplai, seperti dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra, atau mengoptimalkan tingkat persediaan.

          

2.4. KelebihanDigital Marketing

 

Menurut (Jagdish N. Sheth, 2005) dalam jurnalnya yang berjudul“International E-Marketing: Opportunities and Issues.” mengatakan keuntungan utama e-marketing adalah mengurangi biaya dan meningkatkan jangkauan.

 

Biaya platform e-marketing biasanya lebih rendah daripada platform pemasaran lainnya seperti face-to-face atau perantara penjual / distributor Selain itu, e-marketing memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pelanggan yang tidak dapat diakses karena keterbatasan waktu dan lokasional dari saluran distribusi yang ada. Platform e-marketing meningkatkan jangkauan dan mengurangi biaya dengan menyediakan tiga bidang keuntungan bagi pelanggan :

  1. Pertama, perusahaan pemasaran dapat memberikan informasi terbatas untuk pelanggan tanpa campur tangan manusia. Ini merupakan keuntungan lebih dari bentuk-bentuk lain dari kontak karena jumlah informasi yang dapat diberikan jauh lebih besar daripada dalam bentuk komunikasi lainnya. Selain itu, dan yang lebih penting, informasi tersebut dapat diberikan dalam bentuk yang pelanggan dapat dengan mudah proses dan pahami. Sebagai contoh, penjadwalan dan sistem reservasi maskapai penerbangan yang sangat sulit untuk dibuat dan dijaga dalam melayani kebutuhan individu. Selain itu, dalam konteks ini, pilihannya besar dan sulit untuk menyediakan dalam format yang lebih baik bahwa format e-marketing atau web-based.

 

  1. Kedua, perusahaan e-marketing dapat membuat interaksi dengan menyesuaikan informasi bagi nasabah perorangan yang memungkinkan pelanggan untuk merancang produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan spesifik mereka (Watson et al, 2002). Misalnya, online checking dan seat assignment bisa dilakukan di internet.

 

  1. Akhirnya, platform e-marketing dapat memungkinkan transaksi antara pelanggan dan perusahaan yang biasanya akan membutuhkan kontak manusia seperti dalam kasus perusahaan yang sukses seperti Dell dan amazon.com.

2.5. Strategi Marketing

 

Menurut Jagdish N.S. & Sharma, A. (2005) dalam jurnalnya yang berjudul “International E-Marketing: Opportunities and Issues.” mengatakan e-marketingstrategy memerlukan pemanfaatkan jaringan komunikasi yang ada dan muncul dan data untuk memberikan komunikasi pribadi dan tidak terputus antara perusahaan dan pelanggan dan memberikan nilai di atas jaringan tradisional Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan strategi digital marketingadalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran secara online.

 

Menurut Chaffey, dan Smith (2008, P. 51) menentukan strategi pemasaran bisa menggunakan konsep marketing mix yang artinya suatu kerangka kerja yang menyiapkan konseptual membantu pemasar untuk menstruktur pendekatan mereka kepada setiap pasar. Ini harus diterapkan kembali dalam dunia online. Marketing mix ini dibagi menjadi 7P yaitu sebagai berikut :

 

  1. Product (Content, Customisation, Community)

Pelayanan yang baru melalui media Digital Marketing yang sudah dibangun dapat memberikan pengalaman yang baguspada pelangganmengenai merekyang dijual perusahaan, contohnya penyediaan pelayanan pelanggan secara online, penyediaan informasi yang lengkap tentang produkdan membentuknya komunitas melalui media internet, dan juga menambah nilaipada produk/jasa yang ditawarkan.

 

  1. Price (Cost reduction)

Penawaran harga yang lebih murah dalam melalui media internet , seperti memberi diskon pada barang yand di beli secara Online atau layanan extra dalam pembelian pada jumlah tertentu

 

  1. Place

 

Media internetdapat menyediakan channel yang baru dan relatif lebih praktis untuk digunakan dalam berinteraksi dan juga berkomunikasi dengan perusahaan,

 

  1. Promotion

Media Internet telahmenyediakan kesempatan dan juga kemudahan kepada perusahaan untuk melakukan promosi dengan cepat, murah dan juga dapat menjangkau masyarakat yang luas secara efektif. Yang terutama dalam mix promosi ini adalah mengkombinasikan alatyang sudah tersedia untuk dapat membantu keberhasilan digital marketingyang telah diluncurkan

 

  1. Physical evidence, People, Process

Poin marketing mix berikut ini merupakan sangat penting perannya karena dalam membentuk pengalamanbagi pelanggan. People iniberperan penting karena dalam mensukseskan pelayanan pelanggan, processdan Physical berperan penting dalam mengembangan digital marketing di karenakan kualitas proses dan feedback dari pelanggannya. Sehingga dalam mengembangkan digital marketing yang baik, marketing mix ini harus di perhatikan dan di utamakan .

 

 

2.6 Analisa Situasi

 

Menurut (Chaffey dan Smith) Analisis Situasi merupakan bagian pertama dari rencana digital marketing. Ini menejelaskan bagaimana situasi sekarang sehingga dapat di ketahui apa yang haru di lakukan untuk ke depannya.Analisa yang baik internal dalam organisasi maupun eksternal dalam lingkungan bisnis sangat di perlukan.

 

Tahap ini adalah tahap menganalisis dan memahami situasi perusahaan di dalam marketplace, dengan cara mengumpulkan informasi tentang keadaan lingkungan eksternal dan internal perusaaan.

 

Menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith (2008, P. 444) SWOT adalah mengidentifikasi kekuatan internal,kelemahan, serta peluang eksternaldan ancaman.

 

Metode yang biasa digunakan untuk menganalisis adalah metode analisis SWOT menurut Chaffey dan Smith (2008, p.444). Metode ini memberitahu mengenai kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, kelemahan yang dimiliki perusahaan, peluang yang ada dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

 

 

 

 

Gambar 2.1 Analisis SWOT

 

  1. Strengths
    1. Keunggulan yang ada.
    2. Konsumen yang ada.
    3. Distribusi yang ada.

 

  1. Weakness
    1. Kurangnya teknologi dan kemampuan yang ada.
    2. Pemikiran perusahaan sempit.

 

  1. Opportunities
    1. Pemasaran baru
    2. Layanan yang baru
    3. Aliansi.

 

  1. Threats
    1. Adanya competitor pendatang baru.
    2. Produk atau layanan yang lebih kompetitif.
    3. Jejaring social atau website.

 

BAB III
PEMBAHASAN

 
Gambar 3.1 Website ZARA sekarang
Dalam era media yang canggih dan teknologi, di mana pelanggan dibanjiri dengan pesan dari pemasaran sepanjang waktu, telah menjadi sangat sulit bagi perusahaan untuk meningkatkan efisien perusahan tanpa pemasaran terutama digital marketing di karenakan penyesuaian yang cepat dari internet dan penggunaan perangkat lainnya. Dengan investasi yang cukup kecil pada website dan pemasaran berbasis web, banyak pasar baru dan pelanggan dapat tertarik melalui teknik pemasaran ini.

 

Teknologi dan pemasaran sebagai hal yang dapat dikaitkan sebagai pola yang saling memberi keuntungan satu sama lain. Jika tidak ada teknologi maka pemasaran akan menjadi terbelakang dan tidak akan maju untuk memenuhi tuntutan zaman. Maka dalam hal ini perlu  adanya pengetahuan peran dan dampak teknologi  dalam kaitannya di bidang pemasaran.

 

ZARA telah memiliki kehadiran yang internasional di banyak negara di dunia, sekarang telah menjadi kewajiban bagi Zara untuk mengadopsi strategi pemasaran online untuk bersaing dengan kompetitornya, menangkap dan mempertahankan pangsa pasar yang lebih dan meningkatkan keuntungan dalam lingkungan yang sangat kompetitif di mana setiap pelanggan sudah mengetahui sepenuhnya informasi pasar

 

 

Ekonomi saat ini memaksa setiap orang untuk mencari penawaran terbaik yang bisa mereka menemukan. Biasanya penawaran ini ditemukan di internet. Pemasaran digital membantu perusahaan untuk meningkatkan eksposur kepada konsumen yang aktif mencari produk atau jasa Anda, sehingga jauh lebih efektif daripada bentuk-bentuk lain dari iklan. Meningkatkan eksposur perusahaan Anda melalui pemasaran digital setara dengan McDonald hanya menunjukkan Anda iklan Big Mac ketika Anda lapar Hal ini ditargetkan, efektif, dan relevan.

 

Dalam tulisan ini dilontarkan ide atau pemikiran tentang penerapan dan perkembangan digital marketing pada zalora yang difokuskan pada beberapa hal, yaitu:

  1. Analisa situasi pemasaran zara dengan SWOT analysis
  2. Analisa marketing mix pada digital marketing zara
  3. Perkembangan strategi digital marketing pada zara

 

3.1  Analisa situasi pemasaran zara dengan SWOT analysis

 

Tidak banyak bisnis yang berjalan tanpa pemasaran apapun dalam zamain komunikasi dan teknologi ini. Jika beberapa bisnis berjalan dengan baik tanpa pemasaran itu tidak berarti bahwa bisnis telah menangkap pangsa pasar yang maksimal dan tidak ada lebih banyak kesempatan untuk tumbuh. Jika beberapa usaha sudah berjalan dengan baik, ia bisa melakukan lebih baik dengan meluncurkan kampanye pemasaran dan bisa mendapatkan pangsa pasar yang lebih.

 

ZARA memiliki 1.608 toko (termasuk 213 toko anak-anak ZARA ) di 74 negara, dengan pertumbuhan internasional perusahaan saat ini mengimbangi penurunan ekonomi di pasar domestik Spanyol.

 

ZARA memiliki citra brand yang sangat kuat dan jumlah outlet dapat ditingkatkan dengan waktu dan pertumbuhan. Harga produk yang relatif tinggi adalah kelemahan tetapi mereka memiliki kesempatan untuk menjelajahi pasar-pasar di mana kita dapat menemukan pelanggan yang ingin membeli produk- produk berkualitas tinggi. Masuknya pesaing baru dan non ketersediaan bahan baku yang cukup dapat menjadi ancaman di masa depan.

3.1.1 Strengths / Kekuatan

 

ZARA memiliki brand image pasar yang sangat kuat karena kualitas, gaya dan ketersediaan produk. Produk atau brand image juga sangat tinggi karena kualitas yang sangat tinggi, produk yang handal untuk anak-anak, perempuan dan laki-laki.

Posisi keuangan yang kuat dari ZARA juga merupakan kekuatan yang akan membantu untuk berinvestasi secara memadai untuk mendapatkan hasil yang baik. Karena posisi pasar yang kuat Zara mendapat ketersediaan pembiayaan dari lembaga keuangan lain seperti bank. ZARA bisa mendapatkan keuntungan dalam menghemat biaya dari infrastruktur yang ada dari supplier.

 

Jaringan yang luas dan toko di lokasi utama yang berbeda di seluruh Inggris, Eropa dan wilayah lain di dunia juga merupakan kekuatan ZARA. Pada saat ini ZARA memiliki ketersediaan pemasok yang dapat memberikan bahan baku yang diperlukan pada harga yang baik dan ZARA dapat membangun hubungan baik dengan mereka untuk masa depan ketika kompetisi akan lebih tinggi.
Ketersediaan online katalog lengkap ZARA juga merupakan kekuatan ZARA dan pelanggan dapat melihat, memilih dan membuat keputusan akhir dengan hanya duduk di rumah.

 

3.1.2 Weakness / Kelemahan

 

Meskipun ZARA memiliki model bisnis yang sukses, Zara juga memiliki beberapa kelemahan yang dapat membatasi skalabilitas dan pertumbuhan yang ambisius seperti Harga produk yang tinggi tapi zara tidak bisa kompromi pada kualitas dan layanan pelanggan, Manajemen yang tepat dan pelaksanaan sistem baru dapat memakan waktu bagi zara dan Target pasar bukan konsumen yang sangat loyal dan mungkin biasanya membeli koleksi yang lebih murah atau lebih baru. ZARA juga merupakan sekitar 80% dari bisnis Inditex (8 perusahaan) yang berarti kegagalan dalam ZARA dapat menempatkan seluruh kelompok pada risiko yang tinggi.

3.1.3 Oppurtunity / Peluang

Toko Zara berlokasi di 77 negara dan mempunyai banyak kesempatan untuk berinvestasi dan memperluas pasar seperti di India dan China. Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi perusahaan untuk membuka toko karena orang-orang suka merek fashion tinggi. Lokasi baru dan toko menawarkan peluang perusahaan untuk mengeksploitasi perkembangan pasar.

 

Zara jugamengadopsi teknologi baru yang akan membantu ZARA untuk menurunkan biaya produk ZARA. Pelayanan pelanggan yang lebih terfokus juga menjadi peluang bagi ZARA. Membangun hubungan dan kontrak jangka panjang dengan pemasok akan bermanfaat bagi pembelian di masa depan.

3.1.4 Threats/Ancaman

 

Ancaman terbesar adalah pesaingnya dengan H & M, GAP dan Benetton dan entri baru di pasar yang ingin rekapitalisasi keuntungan mereka di pasar baru. Meningkatnya biaya produksi karena tenaga kerja dan bahan baku. Seperti krisis ekonomi mencolok kembali pelanggan yang cenderung terus menghabiskan lebih sedikit.

 

Ketersediaan bahan baku di masa depan merupakan ancaman bagi ZARA dan dapat diatasi dengan melibatkan jumlah maksimum pemasok di awal dengan pesanan jumlah kecil untuk semua pemasok. Kuantitas pesanan yang dapat ditingkatkan di masa mendatang sesuai permintaan juga merupakan ancaman bagi zara. Daya beli yang rendah dari pelanggan di pasar juga merupakan ancaman bagi ZARA dan dapat diatasi dengan mencari pasar baru.

 

3.2 Analisa marketing mix pada digital marketing zara

 

3.2.1 Product

 

Zara memiliki tradisi untuk meluncurkan produknya dalam waktu singkat dari dua minggu dan perubahan penuh dalam setiap pakaian setiap bulan. Produk nya adalah kualitas yang sangat tinggi dan ZARA akan memberikan jaminan penuh warna, jahitan, hal-hal, kualitas kain dan bahan yang digunakan untuk pelanggan sangat berharga. Tidak ada logam yang boleh digunakan untuk kemasan produk dan bahan daur ulang akan digunakan untuk kemasan produk kami.

3.2.2 Price

 

Zara mempertahankan strategi yang menyediakan pelanggan dengan kepastian harga. Zara telah mengadopsi strategi harga yang kompetitif untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan. Harga kompetitif adalah yang paling cocok untuk Zara karena kehadirannya secara global. Strategi harga ini membantu Zara untuk menarik lebih banyak pelanggan di fashion.

 

3.2.3 Promotion

Dalam industri fashion ynag kompetitif, Zara telah berhasil membangun sebuah dunia merek terkenal oleh sistem manajemen yang unik dari desain, produksi dan supply chain management. Konsep “fast fashion“ dan operasi memungkinkan Zara untuk selalu memberikan sebagian besar pakaian yang modis untuk pelanggan mereka dan koleksi selalu memperbaharui yang pasti membantu membangun loyalitas merek.
Zara fokus pada peluang pemasaran online internet seperti strategi e-commerce dan media sosial untuk mempromosikan lalu lintas di ZARA serta menarik pengunjung ke toko online. Dari fokus asli pada Eropa Tengah Zara dan akhirnya memperluas pasar ke pasar Asia.

 

3.2.4 Place / Distribution

 

Zara memiliki setup distribusi yang sangat kuat yang sangat membantu untuk menyediakan produk di seluruh retail.
Dalam sudut pandang saya Zara harus mulai produksi secara lokal, bukan memproduksi di Spanyol dan kemudian mengirimkan produk ke toko-toko di seluruh dunia karena perubahan dalam strategi akan membantu untuk mengurangi biaya produksi. ZARA tidak perlu membawa bahan baku dari negara lain ke Spanyol dulu dan mengirim produk selesai kembali ke negara-negara yang sama. Dengan mendirikan rumah produksi lokal kami juga dapat membangun hubungan yang baik dengan para pemasok kami, masyarakat setempat dengan menawarkan pekerjaan kepada orang-orang lokal, dan pelanggan kami.

 

3.3 Perkembangan strategi digital marketing pada zara

 

Berdasarkan Analisa SWOT terhadap digital marketing ZARA di atas dapat di uraikan strategi perkembangan sebagai berikut :

 

  1. Strategy Threats and Weakness

 

Kelemahan dari Zara yang menjadi bagian dari kelompok Inditex yang memiliki 8 perusahaan yang berarti kegagalan dari salah satu dari mereka dapat menempatkan Zara beresiko juga. Sebuah strategi yang tepat bagi perusahaan adalah mengatasi kelemahan dan dikembangkan menjadi kekuatan. Strategi ini adalah mengurangi ancaman kompetitif dengan mengembangkan pasar desain baru yang fleksibel untuk memenuhi preferensi pelanggan itu.

 

  1. Strategy Weakness Opportunity

 

Kelemahan lain dari Zara adalah Produk menjadi lebih mahal untuk ekspor. Untuk mengatasi ini ZARA mulai berinvestasi secara global dan merger baru untuk menjaga harga turun sebagai pesaingnya. Jika Zara masuk di pasar Indonesia, tidak memiliki pengalaman dengan hukum Indonesia dan budaya mereka untuk pakaian tapi bisa mengatasi hambatan dengan menciptakan franchise dengan mitra lokal.

 

  1. Strategy Strengths Threat

 

Salah satu ancaman terbesar bagi Zara adalah harga yang lebih tinggi bagi pembeli dan postur kurang kompetitif. Untuk mengurangi ancaman persaingan dan nilai tukar ini, Zara telah membangun pabrik di Afrika Utara dan pasar negara berkembang. Krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 2008 dan masih berlangsung telah diwajibkan pelanggan untuk menghabiskan lebih sedikit pada pakaian, dan perusahaan harus membawa desain baru dengan harga terjangkau untuk menangani situasi ini.

 

  1. Strategy Strengths Opportunities

 

Untuk menjadi retailer sukses, Zara harus membangun kekuatannya dan memanfaatkan peluang dengan menggunakan R & Dnya. Ini membawa 11.000 produk baru masuk dalam pasar setiap tahun lebih banyak dibandingkan pesaingnya dan ini terbukti dengan tingkat pertumbuhan sebesar 25% setiap tahun.

 

Dalam rangka untuk menjaga tingkat pertumbuhan Zara adalah investasi keuntungannya untuk membeli lokasi real estate baru, teknologi dan membuka pabrik baru di negara biaya rendah.
 

 

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

 

 

Berdasarkan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi berkembang dari zaman ke zaman. Pemasaran telah berkembang menjadi sangat berbasis teknologi, oleh sebab itu strategi digital marketing sangat penting untuk di kembangkan karena dapat mentargetkan target pasar yang berpotensial dan mengurangi biaya banyak. Berdasarkan analisis pada makalah ini kepada ZARA, di simpulkan bahwa masih perlu di kembangkannya strategi digital marketing sesuai dengan ide atau pemikiran yang di sampaikan dalam paper iniZara sebagai pemimpin pasar dalam fashion yang selalu fokus pada kualitas produk dan layanan pelanggan. Anggota staf lebih dari 92.000 ZARA akan selalu siap untuk memperbaiki sistem dan menerapkan strategi baru. Dengan bantuan dari kontrol internal dan eksternal manajemen puncak akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengevaluasi kinerja dan upgrade sistem yang sesuai.

 

 

 

 

Daftar pustaka

 

 

ChaffeyDave , & MayerRichard. (2009). Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice. Prentice Hall/Financial Times.

 

GaryArmstrong, WongVeronica, Philip Kotler, & John Saunders. (2008). Principles of Marketing. Pearson Education Limited.

 

HidayatKrisnawatiNila, & TobingRudy. (2012). ENHANCING NETIZEN AS A DIGITAL MARKETING ACTIVITY TOWARD STRATEGIC BRANDING: A CASE STUDY OF “XYZ” BRAND. MARKETING MANAGEMENT, 59-61.

 

J.a.F.R.Strauss. (2009). E-Marketing,5th ED. Pearson International.

 

Jagdish N. Sheth. (2005). International E-Marketing: Opportunities and Issues. 61-65.

 

MamudjiSri. (2001). Penelitian hukum normatif. 128: RajaGrafindo Persada.

 

Meyliana. (2011). Analisa Strategi E-marketing dan Implementasinya pada Rental Company. 31-51.

 

SoekantoSoerjono. (2001). Pengantar penelitian hukum. Universitas Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Riwayat Hidup/CuriculumVitae

 

I am an ambitious person, who is dedicated and work structured with the task to achieve the defined goals.

 

I have a good overview of problem solving situations and able to grasp complex problems and see solutions and tasks rather than problems.

 

 

Personal Information

Full name : Brian lee
Email : Leebrian699@gmail.com

Mr.Brian.lee@live.com

Look2like14@yahoo.com

Address : Jl.Budi Raya no.21
jakarta, 11530
DKI Jakarta ,Indonesia                                
Phone Numbers : (0878)76566200
Genders : Male
Birth Place/Date : Singkawang,26 october 1994
Nationality : Indonesian
Martial Status : Single
Religion : Budha
Current GPA : 3.04

FORMAL EDUCATION

 

2011 – Present                                   Bina Nusantara University
Jakarta, Indonesia
Bachelor (S1), Information Systems

 

 paperinidividu2

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN E- LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY – Paper Individu Brianlee

PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN E- LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PAPER
MATA KULIAH TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI

Oleh :

BRIAN LEE 1501178440

06-PDM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2014

ABSTRAK

Era informasi pada abad 21 ini Information and Communication Technology (ICT) menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita, terutama pada institusi pendidikan. Semua ini termasuk perpustakaan berlomba yang untuk mengintegrasikan ICT untuk membangun dan juga memberdayakan akademik berbasis pengetahuan untuk bisa bersaing dalam era global ini.
Dalam paper ini akan dijelaskan mengenai perkembangan E-Library ( perpustakaan elektronik ) pada universtas Bina Nusantara yang merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan mahasiswa. Perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju pengusaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan. Oleh karena itu perpustakaan elektronik perlu dikembangkan di era globalisasi ini.
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memahami dan mengetahui lebih dalam tentang apa itu E-Library,bagaimana E-Library bekerja, Masalah-masalah yang dihadapi E-Library, serta pengembangan E-Library kedepannya pada Universitas Bina Nusantara.
Kata Kunci : ICT, basis data, internet, online, E – Library, Library

Daftar Isi
ABSTRAK 2
BAB I 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Ruang Lingkup 6
1.3 Tujuan dan Manfaat 6
1.4 Metodologi Penulisan 6
BAB II 7
Landasan Teori 7
2.1 Pengertian E-Library 7
2.2 Pentingnya E-Library 7
2.3 Tipe-Tipe E-Library 8
2.4 Komponen E-Library 8
2.5 Keuntungan E-Library 9
2.6 Penerapan E-Library 9
a. Sistem otomasi perpustakaan 9
b. Sistem Informasi Online 10
c. Pengembangan koleksi digital 10
2.7 User Experience Design 11
BAB III 13
PEMBAHASAN 13
3.1 Penerapan E-Library di Universitas Bina Nusantara 14
3.2 Ide atau Pemikiran untuk mengembangkan e-library binus 16
3.2.1 Perkembangan citra e-library binus 16
3.2.2 PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE E-LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 20
4.1 KESIMPULAN 20
4.2 SARAN 20
Daftar Pustaka 22
Riwayat Hidup/CuriculumVitae 23

Daftar Gambar

Gambar 2.7.1 User experience 11
Gambar 2.7.2 contoh user experience 12
Gambar 3.1 Situs E-Library Binus University 13
Gambar 3.2.2.1 Contoh Design User Interface yang baik 18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Teknologi terhadap masyarakat di dunia ini sangat sulit untuk di perkirakan terutama jika dilibatkan ke pengguna perpustakaan yang memiliki kondisi ekonomi, budaya dan juga aturan serta pengetahuan terhadap teknologi yang berbeda. Hal ini membuat perpustakaan untuk mengikuti perubahan masyarakat jika tidak ingin ditinggalkan oleh pembaca atau pustakawannya
(Witten, 2010) Sebuah Elektronik Perpustakaan atau yang biasa disebut dengan E-Library adalah koleksi obyek digital yang mencakup teks, materi visual, materi audio, materi video, disimpan sebagai format media elektronik juga bisa diartikan dengan cara untuk mengatur, menyimpan, dan mengambil file dan media yang terdapat dalam koleksi perpustakaan. Perpustakaan digital dapat sangat berbeda dalam ruang lingkup dan ukuran dan dapat dikelola oleh individual, organisasi, institusi ataupun akademik institusi.
Perkembangan perpustakaan digital bagi pengelola perpustakaan sangat dapat membantu pekerjaan di perpustakaan, banyak hal yang di permudah dengan di bantunya otomasi system seperti katalog online dan lainnya sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif. Untuk pengguna juga dapat membantu mencari informasi dengan cepat dan tidak ribet, pencarian juga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Di Universitas Bina Nusantara telah menerapkan perpustakaan digital dimana telah dibuat katalog online untuk mahasiswa mencari informasi serta lokasi buku. Namun masih banyak kekurangan yang mesti dikembangkan seperti rancangan user experience yang kurang memadai dan juga informasi penggunaan yang minim. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya mahasiswa merasa kebingungan dalam mengakses perpustakaan digital universitas bina nusantara. Citra dalam perpustakaan juga sangat penting dikarenakan mempengaruhi pengunjung perpustakaan, perpustakaan biasanya mempunyai citra yang kuno dan membosankan, Perpustakaan Universitas Bina Nusantara harus bisa mengembangkan citra itu menjadi lebih modern dan menarik pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan .

1.2 Ruang Lingkup

Penyusunan paper E-Library ini membahas cakupan E-Library beserta media yang mungkin dapat disediakan di dalamnya, dan juga sedikit sejarah atau asal mula E-Library, peranan E-Library, masalah yang ditimbulkan E-Library Universitas Bina Nusantara serta pembahasan solusi atas masalah yang ditimbulkan E-Library Universitas Bina Nusantara.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pembahasan penerapan dan pengembangan e-library dalam paper ini
adalah :
• Untuk memberikan beberapa pemikiran dalam mengembangkan E-Library Universitas Bina Nusantara supaya menjadi lebih fungsional
• Untuk memahami penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan
Manfaat dari pembahasan penerapan dan pengembangan e-library dalam paper ini adalah :
• Dapat di implementasikan ide atau pemikiran dalam paper ini
• Lebih paham tentang bagaimana perpustakaan digital bekerja
• Dapat mengatasi masalah yang sedang di hadapi dalam perpustakaan Universitas Bina Nusantara

1.4 Metodologi Penulisan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif (yuridis 4 normatif) dengan mendasarkan pada sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. (Mamudji, 2004).

Metodologi yang kami terapkan pada paper ini adalah studi kepustakaan/studi dokumen.Dimana seluruh informasi mengenai E-Library dikumpulkan berdasarkan referensi dari internet dan beberapa buku. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah teknik analisis data kualitatif .

BAB II
Landasan Teori

2.1 Pengertian E-Library

Ketika orang membicarakan istilah ’digital library’, ada berbagai macam-macam penjelasan atau pengertian tentang perpustakaan digital. Bahkan cenderung orang akan menjelaskannya sesuai dengan pemahaman masing-masing dengan dasar pemikiran atau bidang keilmuan mereka masing-masing. Hal ini tentu membuat bingung, Sebenarnya apa yang di maksud dengan ‘digital library’ ini. Menurut (Cleveland, 1998), Perpusatakan digital atau yang disebut sebagai digital library merupakan perpustakaan dengan arti, fungsi, dan tujuan yang sama dengan perpustakaan tradisional yaitu manajemen dan juga pengembangan koleksi, pembuatan indeks, analisa subjek, serta preservasinya.
(Adner, 2001) E-Library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Dari dua penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa e-library adalah perpustakaan yang menyimpan koleksi digital obyek atau manajemen dan pengembangan koleksi melalui jaringan komputer.
E-Library mulai berkembang secara pesat sejak tahun 1990 dan diiringi dengan kemajuan teknologi komputer yang memungkinkan pengaksesan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sangat jauh dalam waktu singkat. Dimulai dengan terselenggarakannya “Workshop on Digital Libraries“ pada tahun 1994 di Amerika. (Arif, 2003)

2.2 Pentingnya E-Library

Mungkin dari kalian ada yang berpikir kenapa harus menerapkan digital library, kenapa perpustakan mau repot menerapkan perpustakaan digital dan apa artinya bagi perpustakaan. Di bawah ini merupakan alasan-alasannya:
1. Untuk mengembangkan layanan perpustakaan supaya memenuhi kebutuhan pengguna atas pengembangan teknologi informasi terkini.
2. Untuk memperluas jaringan informasi yang gilirannya akan mempermudah akses terhadap sumber-sumber informasi dalam bentuk apapun.
3. Karena kebutuhan terhadap pelestarian informasi
4. Untuk meningkatkan pengembangan perpustakaan secara sistematis seperti perangkat untuk mengkoleksi, menyimpan dan mengatur informasi atau pengetahuan dalam bentuk digital.
5. Menciptakan sistem yang terintegrasi lebih luas, terjangkau, dan juga mudah diakses oleh seluruh pengguna di mana saja dan kapan aja.
2.3 Tipe-Tipe E-Library

Dilihat dari sisi perkembangan yang basis lingkungan web, terdapat 2 tipe E-Library,yaitu : (Greenstein, 2002)

 Perpustakaan digital yang didirikan dari awal sudah dengan website. Perpustakaan umum, sekolah, institusi dan perguruan tinggi juga dapat dikembangkan menjadi perpustakaan digital.

 Perpustakaan digital yang didirikan dari awal masih perpustakaan tradisional.

Dilihat dari bentuk perkembangan perpustakaannya, ada 2 macam E-Library : (Adner, 2001)

 hybrid library atau yang di maksud dengan perpustakaan campuran, yaitu perpustakaan yang awalnya berbentuk tradisional terus berkembang menggunakan Jaringan Komputer atau web dan mempunyai koleksi fisik dan koleksi digital contohnya perpustakaan universitas bina nusantara.

 full digital library, yaitu perpustakaan yang hanya mempunyai koleksi digital dan bisa saja perpustakaannya itu tidak memiliki kantor atau dengan kata lain hanya dijalankan dalam website contohnya ProQuest.

2.4 Komponen E-Library

Berdasarkan pada pengertian E-library di atas, komponen-komponen yang diperlukan diantaranya :

 Perangkat Komputer atau Tablet PC
 Koneksi internet
 Ensiklopedia berbasis elektronik
 E-books
 Koleksi CD pembelajaran
 File audio/video pembelajaran
 Katalog buku
 Portal untuk pengunjung

2.5 Keuntungan E-Library

Perpustakaan digital membawa banyak keuntungan terhaadap perpustakaan, mem buat perpustakaan lebih fungsional. Banyak Masalah yang ada pada perpustakaan tradisional dapat di atasi dengan perpustakaan digital. Berikut merupakan beberapa keuntungan perpustakaan digital :

• Tidak ada Perbatasan fisik, Pengguna dapat mengakses materi dimana saja tanpa harus benar- benar ke perpustakaan
• Bisa di akses kapan saja 24 jam perhari dan 356 hari pertahun
• Akses ganda, Satu buku bisa diakses oleh lebih dari satu dalam waktu yang sama
• Biaya yang rendah
• Pencarian informasi yang gampang
• Jaringan, Perpustakaan digital dapat menyediakan link untuk perpustakaan lainnya untuk mencari sumber yang lain

2.6 Penerapan E-Library

Ada beberapa macam penerapan perpustakaaan digital library dan juga diperlukan usaha-usaha yang berbeda dalam rangka penerapan perpustakaan digital library. Berikut usaha yang mungkin dapat di tempuh :

a. Sistem otomasi perpustakaan
SIstem otomasi perpustakaan termasuk dalam perpustakaan digital karena melalui sistem otomasi ini dapat memungkinkan perpustakaan menampilkan sebuah sistem layanan yang berbasis elektronik juga memungkinkan berbagai macam kemudahan dalam pengelolaan informasi. Sistem Otomasi perpustakaan ini juga akan berguna bagi seluruh pengguna perpustakaan seperti pustakawan atau mahasiswa dan juga manajemen. Transaksi dan laporan juga akan ditampilkan secara digital melalui sistem otomasi ini. Laporan transaksi dan laporan kegiatan layanan perpustakaan yang tercatat secara digital merupakan slaah satu objek informasi yang penting untuk disediakan oleh perpustakaan. Oleh Sebab itu pengembangan sistem otomasi perpustakaan harus dapat menampilkan berbagai macam-macam informasi yang tidak hanya metadata seperti katalog tetapi juga harus bisa menampilkan berbagai laporan kegiatan perpustakaan seperti transaksi, laporan keanggotaan, data statistic pengunjung, laporan koleksi dan lain lain.

b. Sistem Informasi Online

Selain melakukan system otamasi perpustakaan, Hal lain yang dapat dilakukan dalam menerapkan perpustakaan digital yaitu dengan system informasi online. Hal ini dapat di terapkan dengan membuat sebuah system informasi perpustakaan berbasis jaringan baik dengan intranet atau internet. Pada masa sekarang yang paling mudah diterapkan adalah menggunakan fasilitas website. Melalui Web, Perpustakaan dapat membuat sitem informasi online yang menyediakan katalog online, indeks, jurnal, arsip hingga layanan perpustakaan untuk penggunanya. Perpustakaan juga bisa mulai meyediakan koleksi-koleksi digital masuk ke dalam koleksi sehingga pengguna bisa menikmatinya
c. Pengembangan koleksi digital

Dalam menerapkan perpustakaan digital, bagian yang sangat penting adalah membangun koleksi digital. Membangun koleksi digital menurut Cleveland(1998) bisa dilakukan dengan tiga metode penting yaitu: digitasi, pengadaan karya digital yang asli, dan akses ke dalam sumber yang eksternal. Digitasi merupakan proses konversi koleksi yang berbentuk cetak atau analog seperti buku atau artikel jurnal ke dalam bentuk digital melalui proses scanning, sampling, ataupun re-keying.
Pengadaan karya digital yang asli disini maksudnya adalah mengadakan melalui metode membeli atau berlangganan karya digital asli yang dari penerbit dalam bentuk digital seperti jurnal elektronik, e-books, dan database online seperti Proquest. Sedangkan akses ke dalam sumber eksternal disini maksudnya adalah perpustakaan harus mempunyai jaringan kepada sumber lain yang tidak tersedia pada perpustakaannya sendiri yang disediakan melalui website ataupun koleksi perpustakaanlain.

2.7 User Experience Design

Gambar 2.7.1 User experience

Masih tidak banyak orang paham tentang user experience di Indonesia, tidak seperti di US dimana dalam bidang user experience sudah sangat terkenal. User Experience sebernarnya adalah tentang bagaimana orang berpikr, merasa, bereaksi dengan produk anda dan biasanya produk digital seperti website. Seorang UX (User Experience) Profesional memastikan bahwa adanya kepuasan kepada pengguna dalam menggunakan produk digital. (9241-210:2009, 2009) Menurut Definisi ISO, User Experience adalah persepsi dan respon terhadap hasil dari pemakaian sebuah produk, system atau layanan.
Seperti di gambar 2.7.1, Dalam mengembangkan User Experience mempunyai 4 komponen utama,yaitu
• Usability
Komponen pragmatis dari UX, termasuk pada efisien,efektifitas, produktivitas, kemudahan dalam menggunakan produk, kemudahan untuk mempelajari produk, ketahanan, dan aspek yang pragmatis dari kepuasan pengguna produk.
• Usefulness
Komponen UX yang dimana fungsionalitas dari sistem harus dapat memberikan kemampuan untuk menyelesaikan tujuan dari pengguna.

• Functionality
Kekuatan dari produk yanguntuk melakukan pekerjaan tersebut dengan fitur-fitur serta kapabilitas dengan tanpa memperhatikan antarmuka atau interface pengguna.
• Emotional impact

Komponen afektif dari User Experience yang mempengaruhi perasaan pengguna produk juga termasuk di dalamnya ada efek kepuasan , penggunaan yang menyenangkan, estetika desain, disukai, sesuatu yang baru atautidak pernah ada, sensasi, menarik, dan juga melibatkan faktor-faktor emosi atau perasaan yang lebih mendalam seperti ekspresi diri sendiri terhadap produk atau layanannya.

User Experience sangatlah penting sekarang untuk mengembangkan sistem yang berbasis web, seperti untuk perpustakaan digital. Karena dapat menarik pengunjung dan juga mempermudah dalam mengakses layanan perpustakaan digital, pengguna juga akan terus mengunjungi dikarenakan kepuasan atas produk . Di gambar 2.7.2 ditunjukkan perbandingan antar website dengan user experience yang baik dan tidak :

Gambar 2.7.2 contoh user experience
Dari Gambar di atas bisa di simpulkan bahwa user experience yang tidak baik dalam bagian paling ketiga dimana akan mengurangi kepuasan pelanggan terhadap produk. Hal ini juga akan berakibat buruk terhadap sistem karena pengguna merasa tidak nyaman dalam menggunakan produk ini. Oleh sebab itu user experience sangat diperlukan dalam membuat sebuah produk digital khusunya website.
BAB III
PEMBAHASAN

Binus University sekarang mempunyai Sistem E-Library yang termasuk dalam Hybird Library (http://library.binus.ac.id) seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Situs E-Library Binus University (Sumber :
, diakses 16 Maret 2014)

Dalam Bab sebelumnya sudah banyak dijelaskan tentang apa itu e-library dan bagaimana penerapannya dan pentingnya e-library. Di dalam bab ini akan dijelaskan tentang bagaimana penerapan e-library dalam Perpustakaan Universitas Bina Nusantara,Tantangan yang dihadapi dan juga kekurangan yang ada dalam sistem ini dan ide-ide atau pemikiran untuk mengembangkan sistem ini juga sebagai solusi kekurangannya.

Dalam tulisan ini akan dilontarkan ide atau pemikiran pengembangan e-library di binus yang difokuskan pada beberapa hal, yaitu:

 Perkembangan citra e-library binus,
 Perancangan tampilan website e-library di Binus University,
 Copyright and licensing dokumen dalam e-library Binus University
3.1 Penerapan E-Library di Universitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara menerapkan perpustakaan digital terhadap perpustakaannya sekarang dalam sistem informasi online dan juga dalam tahap pengembangan koleksi digital. Perpustakaan Binus mempunyai layanan katalog online untuk mencari buku-buku sehingga mengurangi waktu untuk pengguna mencari buku di perpustakaan binus dan Perpustakaan Binus juga sudah bekerja sama dengan database journal-journal online seperti proquest dimana yang sangat membantu mahasiswa dalam mencari pengetahuan dan juga mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.
Perpustakaan Binus sudah diterapkan dengan lumayan baik. Namun masih ada yang harus terus dikembangkan dalam pengembangan koleksi digital. Koleksi Digital di binus masih bisa dikatakan kurang dan diharapakan kedepannya dapat di kembangkan terus. Pada saat ini , Perpustakaan digital bina nusantara masih mempunyai koleksi e-book yang dikid, Menurut saya, Perpustakaan Binus harus lebih focus ke dalam pengembangan koleksi digital e-book karena masih sedikit dan juga e-book mempunyai banyak keuntungan untuk mahasiswa pengguna perpustakaan seperti bisa akses buku yang sama oleh banyak orang .
Dalam menerapkan E-Library di Perpustakaan Universitas Bina Nusantara juga terdapat banyak tantangan dalam subbab ini akan di jelaskan beberapa tantangan besar yang di hadapi binus dalam menerapkan digital library :
• Infrastruktur/Arsitektur Teknis
Hal yang paling utama dalam menerapkan perpustakaan digital tentunya adalah pembaharuan arsitektur teknis atau hardware untuk mengakomodasikan dalam berbagai sumber digital , komponen infrastruktur didalamnya seperti :
– Jaringan lokal dengan koneksi internet atau intranet yang memadai
– Database yang mendukung sistem tersebut
– Perangkat keras seperti server , computer atau tablet pc untuk pengguna
– Web Portal Sistem
Infrastruktur ini membutuhkan resource yang cukup besar sehingga juga merupakan salah satu tantangan pada saat penerapan e-library
• Pengembangan Koleksi Digital
Pengembangan koleksi digital perpustakaan merupakan sebuah tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh perpustakaan. Perpustakaan harus bisa merancang sebuah kebijakan untuk pembangunan koleksi digital, Terdapat banyak pilihan dalam mengembangkan koleksi digital bisa berupa proses digitasi, berlangganan atau membeli informasi digital ataupun hanya mengakses ke sumber-sumber.
Perpustakaan juga harus mengadakan analisa kebutuhan, analisa koleksi yang dimiliki dan juga analisa sumber daya yang dimiliki . Hal ini juga penting untuk mengukur sejauh mana pengembangan koleksi digital yang dapat dilakukan dan diterapkan dalam perpustakaan. Karena disisi lain juga pembangunan koleksi digital ini merupakan proses kontrol pada koleksi yang dimiliki dan juga untuk jawab kebutuhan untuk akses jangka panjang dan preservasi.
• Masalah Hak Cipta / Manajemen Hak Milik
Salah satu tantangan atau kendala yang sering ditakuti dalam proses pengembangan sistem perpustakaan digital adalah masalah hak cipta. Konsep hak cipta yang berada pada karya yang berbasis cetak tau analog kadang dibajak begitu saja dalam lingkungan digital karena tidak adanya kontrol penggandaan. Objek digital memang kurang tetap dan mudah digandakan, juga dapat diakses secara jarak jauh oleh banyak pengguna secara bersamaan. Hal ini juga tentunya harus banyak diperhatikan dan perlu ada kesempatan kepada perpustakaan untuk menampilkan informasi tanpa harus merusak hak cipta, oleh sebab itu diperlukan semacam manajemen hak milik atau biasa disebut dengan copyright.
Cleveland (1998) menyampaikan beberapa fungsi yang mungkin harus ada dalam manajemen hak milik seperti;

1. jejak dalam penggunaan,
2. identifikasi dan pemberian kepada hak pengguna,
3. memberikan status hak cipta dari objek digital, dan pembatasan dalam penggunaan ataupun pencantuman biaya di dalamnya,
4. menangani transaksi dengan mengijinkan hanya beberapa salinan saja dapat diakses, atau dengan cara mengenakan tarif untuk tiap salinan, ataupun langsung minta kepada penerbit. Melalui beberapa hal tadi diharapkan masalah hak cipta ini setidaknya bisa lebih terkurangi resikonya.

Hal yang perlu disempurnakan adalah tentang: hak menyebarkan, meminjamkan, memperbanyak, hak menyalurkan baik kepada mahasiswa umum atau pribadi, semuanya dengan media jaringan computer termasuk didalamnya internet, intranet, dan sebagainya.

Solusi dari copyright hanya cukup memerlukan ijin dan license yang diperlukan baik untuk mendistribusikan format digital ataupun menyalinnya.

3.2 Ide atau Pemikiran untuk mengembangkan e-library binus
Didalam perpustakaan digital masih mempunyai banyak kekurangan yang mesti dikembangkan oleh sebab itu , Dalama subbab ini akan dilontarkan ide atau pemikiran untuk mengembangkan e-library di binus dengan harapan dapat di pertimbankan untuk mengimplementasikannya
3.2.1 Perkembangan citra e-library binus
Perpustakaan menurut umum adalah tempat yang berfungsi untuk menyimpan buku yang sudah kuno ataupun ketinggalan jaman. Ruang perpustakaan adalah tempat yang sudah penuh dengan debu, pengap dan juga gelap. Berbagai anggapan mahasiswa dan juga orang yang tidak begitu mencintai perpustakaan tapi mereka tentulah tidak semuanya salah. Hal tersebut bisa terjadi karena masih ada perpustakaan yang citranya lewat gedung perpustakaan dan pustakawannya yang kuno sehingga memang tidak mencerminkan sesuatu yang menyenangkan Oleh sebab itu perpustakaan yang khususnya perpustakaan pada universitas sudah harus mulai berubah untuk mengembangkan citranya baik dari hal yang paling kecil sampai yang berskala besar

Peningkatan citra yang biasa berskala kecil bisa dapat dilihat dari nama perpustakaan universitas yang mulai berubah ataupung berganti dengan istilah yang lebih menarik. Dengan cara perubahan nama secara tidaklangsung perpustakaan sudah meningkatkan citranya dimata mahasiswanya baik dari lingkungannya sendiri ataupun di mahasiswa.

Meningkatnya citra yang berskala menengah, bisa kita lihat dari perpustakaan sudah mulai membangun website perpustakaan bahkan sampai dengan memasuki koleksi dan ruangan. .

Peningkatan citra yang sudah berskala besar, dapat kita perhatikan beberapa perpustakaan yang sudah mulai berbenah dengan bangun gedung perpustakaan dengan standar yang dibutuhkan oleh perpustakaan.

Di universitas bina nusantara sudah di lakukannya pembangunan citra berskala besar, bisa di lihat dengan adanya e-library dan peningkatan bangunan perpustakaan yang dengan standar yang tinggi, Namun perkembangan citra harus tetap di kembangkan seperti pengembangan design website dan user interface serta bekerja sama dengan lebih banyak e-journal lagi. Dengan adanya peningkatan citra perpustakaan diharapkan perpustakaan khususnya perpustakaan elektronik tidak lagi kuno dan membosankan di lingkungannya sendiri.

3.2.2 PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE E-LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY

Membuat sebuah e-library online adalah hal yang lain dengan membuat sebuah e-library yang fungsional dan mudah di gunakan. Website e-library yang dirancang dengan buruk dapat menyebabkan citra yang buruk terhadap perpustakaan .

Dalam E-Library Binus boleh di bilang masih kurang untuk user experiencenya dikarenakan masih banyaknya mahasiswa yang bingung dalam menggunakan portal e-library binus.

User Experience ini sangatlah penting dalam membuat sistem e-library ini karena ini juga merupakan salah satu citra dari perpustakaan binus.Ketika Pengguna atau mahasiswa mengginakan portal binus dan merasa tidak puasa akan terjadi kemungkinan besar bahwa dia tidak akan mengunjungi perpustakaan dan telah memberi citra yang kurang bagus terhadap mahasiswa tersebut . Oleh sebab itu tampilan website portal e-library binus harus dikembangkan user experience supaya pengguna dapat puas dalam menggunakan portal e-library binus juga dapat meningkatkan citra library binus.

Menurut teori yang dibahas pada bab 2 dan analisa terhadap portal e-library binus ,dapat disimpulkan terdapatnya beberapa kekurangan dalam e-library binus seperti :

 User Experience yang kurang bagus sehingga membuat mahasiswa sulit untuk menggunakannya

 Perancangan website yang tidak User-Centered

 Navigasi yang membingungkan atau terminology yang buruk

 Tidak adaptive terhadap seluler atau responsive

 Tidak cocok dengan mahasiswa yang low e-skills

Dalam Menrancang user experience yang bagus terhadap e-library binus, sistem portal e-library binus dapat mencakup bagian-bagian berikut
,
 Useful (Berguna), Apakah websitenya benar-benar membantu Mahasiswa

 Usable (Dapat di pakai), Apakah Websitenya bisa di gunakan oleh Mahasiswa yang low Computer Skills

 Desirable (Disukai), Apakah websitenya di sukai dengan Mahasiswa

 Accesible (Bisa Di akses), Apakah websitenya bisa di gunakan di seluler dan desktop

 Findable (Dapat di cari), Apakah mahasiswa dapat apa yang mereka butuh di websitenya

Dari bagian-bagian di atas dapat di analisanya sistem portal e-library binus. Untuk bagian Useful, bisa kita lihat bahwa sebenarnya sistem portal e-library bener dapat membantu mahasiswa , hal ini dibuktikan dengan katalog online yang meberitahukan lokasi buku sehingga tidak perlu mencari satu per satu lagi dan juga masih banyak lainnya, Dalam bagian usable, Sistem portal e-library binus masih kurang. Hal ini dibukitkan dengan user experience yang kurang dan banyaknya mahasiswa yang bingung dalam memkaunya. Untuk Bagian Desirable juga masih kurang karena masih banyak yang tidak menyukai sistemporal ini, Untuk Accesible , Website portal e-library ini sudah bisa diakses dalam smartphone, dan untuk findable juga sudah dengan baik.

Gambar 3.2.2.1 Contoh Design User Interface yang baik

Di gambar 3.2.2,1 telah diberikan contoh design dengan user experience yang bagus. Bisa kita simpulkan bahwa masalah yang terdapat dalam e-library binus adalah masalah design user experience. Saran dari saya adalah untuk mencari seorang user experience professional untuk mendesign ulang interface dari sistem portal e-library binus ini.
Seperti yang dipaparkan di atas Ide atau pemikiran ini diharapkan dapat di jadikan sebagai dasar pemikiran untuk dikembangakan E-Library binus ataupun bisa di implemetasikan supaya perpustakaan digital binus bisa berkembang lebih maju lagi.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya konsep e-library ini akan terus berkembang lagi dari waktu ke waktu. Perpustakaan yang di Indonesia, terutama perpustakaan universitas yang sudah mulai membangun sebuah e-library diharapkan terus meningkatkan perkembangannya sehingga menjadi sistem e-library yang funsional dan lengkap.

 Perpustakaan digital sebenarnya sama dengan perpustakaan biasa, cuma bedanya memakai prosedur kerja yang berbasis komputer dan juga sumber informasinya bersifat digital. Koleksi perpustakaan digital juga tidak terbatas terhadap dokumen bersifat elektronik pengganti bentuk cetak atau analog saja tetapi juga obyek digital yang tidak dapat digantikan dalam bentuk tercetak.

 Masalah pemeliharaan digital atau copyright telah mempunyai solusi yang berarti, yang artinya dapat digunakan ataupun dikembangkan lagi oleh perpustakaan digital.

 E-Library sendiri memiliki banyak keuntungan yang bisa memudahkan semua penggunanya, tidak hanya dari peminjam ataupun pencari informasi tetapi juga bisa untuk perpustakaan digital itu sendiri, pustakawan, dan orang yang kontribusi secara tidak langsung seperti dalam membuat karya ilmiah yang diciptakan.

 Pengembangan Citra E-Library itu harus di kembangkan terus karena masih banyak kekurangan dan dengan harapan perkembangan citra ini dapat membawa e-library menjadi lebih maju.

 Usex Experience yang baik dalam sebuah E-Library sangatlah penting dikarenakan dapat mengembangkan citra perpustakaan juga dapat membawa pengunjung yang banyak

4.2 SARAN

 Evaluasi yang terus menerus terhadap program aplikasi dari pengolahan data harus terus dilakukan setiap tahun.

 Melakukan perubahan perancangan website e-library binus supaya mempunyai user experience yang kuat

 Mengembangkan rencana strategis untuk perpustakaan. Rencana strategis itu adalah proses yang berulang seperti evaluasi, pembaharuan, dan verifikasi terhadap rencana strategis yang dibuat dan biasanya dilakukan selama 5 tahun sekali. Rencana strategis itu harus bisa dikomunikasikan dengan seluruh staf perpustakaan dan jamin akan ada dukungan penuh pada implementasinya.

 Melakukan perkembangan citra e-library skala besar sehingga dapat dengan pesat mengembangkan citra e-library binus supaya menjadi lebih bagus

 Melakukan design ulang interface dengan seorang user experience professional

 Melakukan pengembangan koleksi digital baik melalui digitasi atu seumber eksternal

Daftar Pustaka

9241-210:2009FDISISO. (2009). Ergonomics of human system interaction. International Organization for Standardization (ISO).
Arif, Ikhwan. 2003. Konsep dan perencanaan dalam automasi perpustakaan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada

AdnerdanRangan. (2001). Digital Library Extension Service .
Cleveland, Gary. (1998). Digital Libraries: Definitions, Issues and Challenges. Occasional Paper 8. Ottawa: Universal Dataflow and Telecommunications Core Programme, International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA). Tersedia di http://www.ifla.org/udt/op/ diakses tanggal 5 Januari 2007.
GreensteinDaniel. (2002). The Digital Library :a Biography.
Mamudji. (2004). Penelitian Hukum Normatif. Rajawali.
WittenH., Bainbridge, David NicholsIan. (2010). How to Build a Digital Library. Morgan Kaufmann Publishers.

Riwayat Hidup/CuriculumVitae

I am an ambitious person, who is dedicated and work structured with the task to achieve the defined goals.

I have a good overview of problem solving situations and able to grasp complex problems and see solutions and tasks rather than problems.

Personal Information
Full name : Brian lee
Email : Leebrian699@gmail.com
Mr.Brian.lee@live.com
Look2like14@yahoo.com

Address : Jl.Budi Raya no.21
jakarta, 11530
DKI Jakarta ,Indonesia
Phone Numbers : (0878)76566200
Genders : Male
Birth Place/Date : Singkawang,26 october 1994
Nationality : Indonesian
Martial Status : Single
Religion : Budha

FORMAL EDUCATION

2011 – Present Bina Nusantara University
Jakarta, Indonesia
Bachelor (S1), Information Systems

Informal Education

2006-2009 Colink English course
Singkawang,Indonesia
2008-2010 Mandarin Chinese course
Singkawang,Indonesia
2012-2013 Binus Center : Certified Profesional Program (Web Programmer)
Jakarta Barat,Indonesia

Organization Experience
July 2012 – October 2012
Chairman of the Event Wushu Training Camp, Wushu Bina Nusantara
Duties : Manage and control the event , Responsible for the event attendant

Working Experience
October 2011 – March 2012
Team Promotion , Marketing,Binus University
Duties : Follow up high school student by phone
Presentation about binus in high school at Jakarta
Give consultation to high school student about choosing university

July 2013 – Present
Web Developer (freelance)
Duties: develop web application

October 2013 – Present
Web Design Teacher, BNCC (Bina Nusantara Computer Club)
Duties : Teaching Web Design to College Students in BNCC

May 2011 – July 2012
Java Dekstop Shop Application Project, Binus University
Duties : Made with Java and MS ACCESS. This application is for college task during 3st semester. This application is built to help the shop maintain transaction and inventory process in the shop and recording business activities, so the owner can monitor the progress of business and the clerk / customer service can execute transaction process by system when dealing with customer. Generally, this Program has functionalities like shop database, viewing, insert-update-delete data, calculation (for transaction), and simple reporting.

May 2012 – July 2013
C# Dekstop Application Project, Binus University
Duties : Made with C# and SQL. This application is for college task during 4st semester. This application is built to help the shop maintain transaction, Employee and inventory process in the shop and recording business activities, so the owner can monitor the progress of business and the clerk / customer service can execute transaction process by system when dealing with customer. Generally, this Program has functionalities like shop database, viewing, insert-update-delete data, calculation (for transaction), and simple reporting.

August 2013 – September 2013
ASP.NET Web E-Commerce Project , Binus Center
Duties : Made with ASP.NET and SQL. This application is for Binus Center Final Project task . This application is built to sell things online and help the shop maintain transaction, Employee and inventory process in the shop and recording business activities, so the owner can monitor the progress of business and the clerk / customer service can execute transaction process by system when dealing with customer also Customer which have registered can comment and rate the product. Generally, this Program has functionalities like shop database, viewing, insert-update-delete data, calculation (for transaction), rating system, insert-delete comment, and reporting with Crystal Report.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS