PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN E- LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY – Paper Individu Brianlee
PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN E- LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PAPER
MATA KULIAH TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Oleh :
BRIAN LEE 1501178440
06-PDM
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2014
ABSTRAK
Era informasi pada abad 21 ini Information and Communication Technology (ICT) menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita, terutama pada institusi pendidikan. Semua ini termasuk perpustakaan berlomba yang untuk mengintegrasikan ICT untuk membangun dan juga memberdayakan akademik berbasis pengetahuan untuk bisa bersaing dalam era global ini.
Dalam paper ini akan dijelaskan mengenai perkembangan E-Library ( perpustakaan elektronik ) pada universtas Bina Nusantara yang merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan mahasiswa. Perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju pengusaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan. Oleh karena itu perpustakaan elektronik perlu dikembangkan di era globalisasi ini.
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memahami dan mengetahui lebih dalam tentang apa itu E-Library,bagaimana E-Library bekerja, Masalah-masalah yang dihadapi E-Library, serta pengembangan E-Library kedepannya pada Universitas Bina Nusantara.
Kata Kunci : ICT, basis data, internet, online, E – Library, Library
Daftar Isi
ABSTRAK 2
BAB I 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Ruang Lingkup 6
1.3 Tujuan dan Manfaat 6
1.4 Metodologi Penulisan 6
BAB II 7
Landasan Teori 7
2.1 Pengertian E-Library 7
2.2 Pentingnya E-Library 7
2.3 Tipe-Tipe E-Library 8
2.4 Komponen E-Library 8
2.5 Keuntungan E-Library 9
2.6 Penerapan E-Library 9
a. Sistem otomasi perpustakaan 9
b. Sistem Informasi Online 10
c. Pengembangan koleksi digital 10
2.7 User Experience Design 11
BAB III 13
PEMBAHASAN 13
3.1 Penerapan E-Library di Universitas Bina Nusantara 14
3.2 Ide atau Pemikiran untuk mengembangkan e-library binus 16
3.2.1 Perkembangan citra e-library binus 16
3.2.2 PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE E-LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 20
4.1 KESIMPULAN 20
4.2 SARAN 20
Daftar Pustaka 22
Riwayat Hidup/CuriculumVitae 23
Daftar Gambar
Gambar 2.7.1 User experience 11
Gambar 2.7.2 contoh user experience 12
Gambar 3.1 Situs E-Library Binus University 13
Gambar 3.2.2.1 Contoh Design User Interface yang baik 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi terhadap masyarakat di dunia ini sangat sulit untuk di perkirakan terutama jika dilibatkan ke pengguna perpustakaan yang memiliki kondisi ekonomi, budaya dan juga aturan serta pengetahuan terhadap teknologi yang berbeda. Hal ini membuat perpustakaan untuk mengikuti perubahan masyarakat jika tidak ingin ditinggalkan oleh pembaca atau pustakawannya
(Witten, 2010) Sebuah Elektronik Perpustakaan atau yang biasa disebut dengan E-Library adalah koleksi obyek digital yang mencakup teks, materi visual, materi audio, materi video, disimpan sebagai format media elektronik juga bisa diartikan dengan cara untuk mengatur, menyimpan, dan mengambil file dan media yang terdapat dalam koleksi perpustakaan. Perpustakaan digital dapat sangat berbeda dalam ruang lingkup dan ukuran dan dapat dikelola oleh individual, organisasi, institusi ataupun akademik institusi.
Perkembangan perpustakaan digital bagi pengelola perpustakaan sangat dapat membantu pekerjaan di perpustakaan, banyak hal yang di permudah dengan di bantunya otomasi system seperti katalog online dan lainnya sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif. Untuk pengguna juga dapat membantu mencari informasi dengan cepat dan tidak ribet, pencarian juga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Di Universitas Bina Nusantara telah menerapkan perpustakaan digital dimana telah dibuat katalog online untuk mahasiswa mencari informasi serta lokasi buku. Namun masih banyak kekurangan yang mesti dikembangkan seperti rancangan user experience yang kurang memadai dan juga informasi penggunaan yang minim. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya mahasiswa merasa kebingungan dalam mengakses perpustakaan digital universitas bina nusantara. Citra dalam perpustakaan juga sangat penting dikarenakan mempengaruhi pengunjung perpustakaan, perpustakaan biasanya mempunyai citra yang kuno dan membosankan, Perpustakaan Universitas Bina Nusantara harus bisa mengembangkan citra itu menjadi lebih modern dan menarik pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan .
1.2 Ruang Lingkup
Penyusunan paper E-Library ini membahas cakupan E-Library beserta media yang mungkin dapat disediakan di dalamnya, dan juga sedikit sejarah atau asal mula E-Library, peranan E-Library, masalah yang ditimbulkan E-Library Universitas Bina Nusantara serta pembahasan solusi atas masalah yang ditimbulkan E-Library Universitas Bina Nusantara.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembahasan penerapan dan pengembangan e-library dalam paper ini
adalah :
• Untuk memberikan beberapa pemikiran dalam mengembangkan E-Library Universitas Bina Nusantara supaya menjadi lebih fungsional
• Untuk memahami penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan
Manfaat dari pembahasan penerapan dan pengembangan e-library dalam paper ini adalah :
• Dapat di implementasikan ide atau pemikiran dalam paper ini
• Lebih paham tentang bagaimana perpustakaan digital bekerja
• Dapat mengatasi masalah yang sedang di hadapi dalam perpustakaan Universitas Bina Nusantara
1.4 Metodologi Penulisan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif (yuridis 4 normatif) dengan mendasarkan pada sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. (Mamudji, 2004).
Metodologi yang kami terapkan pada paper ini adalah studi kepustakaan/studi dokumen.Dimana seluruh informasi mengenai E-Library dikumpulkan berdasarkan referensi dari internet dan beberapa buku. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah teknik analisis data kualitatif .
BAB II
Landasan Teori
2.1 Pengertian E-Library
Ketika orang membicarakan istilah ’digital library’, ada berbagai macam-macam penjelasan atau pengertian tentang perpustakaan digital. Bahkan cenderung orang akan menjelaskannya sesuai dengan pemahaman masing-masing dengan dasar pemikiran atau bidang keilmuan mereka masing-masing. Hal ini tentu membuat bingung, Sebenarnya apa yang di maksud dengan ‘digital library’ ini. Menurut (Cleveland, 1998), Perpusatakan digital atau yang disebut sebagai digital library merupakan perpustakaan dengan arti, fungsi, dan tujuan yang sama dengan perpustakaan tradisional yaitu manajemen dan juga pengembangan koleksi, pembuatan indeks, analisa subjek, serta preservasinya.
(Adner, 2001) E-Library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Dari dua penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa e-library adalah perpustakaan yang menyimpan koleksi digital obyek atau manajemen dan pengembangan koleksi melalui jaringan komputer.
E-Library mulai berkembang secara pesat sejak tahun 1990 dan diiringi dengan kemajuan teknologi komputer yang memungkinkan pengaksesan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sangat jauh dalam waktu singkat. Dimulai dengan terselenggarakannya “Workshop on Digital Libraries“ pada tahun 1994 di Amerika. (Arif, 2003)
2.2 Pentingnya E-Library
Mungkin dari kalian ada yang berpikir kenapa harus menerapkan digital library, kenapa perpustakan mau repot menerapkan perpustakaan digital dan apa artinya bagi perpustakaan. Di bawah ini merupakan alasan-alasannya:
1. Untuk mengembangkan layanan perpustakaan supaya memenuhi kebutuhan pengguna atas pengembangan teknologi informasi terkini.
2. Untuk memperluas jaringan informasi yang gilirannya akan mempermudah akses terhadap sumber-sumber informasi dalam bentuk apapun.
3. Karena kebutuhan terhadap pelestarian informasi
4. Untuk meningkatkan pengembangan perpustakaan secara sistematis seperti perangkat untuk mengkoleksi, menyimpan dan mengatur informasi atau pengetahuan dalam bentuk digital.
5. Menciptakan sistem yang terintegrasi lebih luas, terjangkau, dan juga mudah diakses oleh seluruh pengguna di mana saja dan kapan aja.
2.3 Tipe-Tipe E-Library
Dilihat dari sisi perkembangan yang basis lingkungan web, terdapat 2 tipe E-Library,yaitu : (Greenstein, 2002)
Perpustakaan digital yang didirikan dari awal sudah dengan website. Perpustakaan umum, sekolah, institusi dan perguruan tinggi juga dapat dikembangkan menjadi perpustakaan digital.
Perpustakaan digital yang didirikan dari awal masih perpustakaan tradisional.
Dilihat dari bentuk perkembangan perpustakaannya, ada 2 macam E-Library : (Adner, 2001)
hybrid library atau yang di maksud dengan perpustakaan campuran, yaitu perpustakaan yang awalnya berbentuk tradisional terus berkembang menggunakan Jaringan Komputer atau web dan mempunyai koleksi fisik dan koleksi digital contohnya perpustakaan universitas bina nusantara.
full digital library, yaitu perpustakaan yang hanya mempunyai koleksi digital dan bisa saja perpustakaannya itu tidak memiliki kantor atau dengan kata lain hanya dijalankan dalam website contohnya ProQuest.
2.4 Komponen E-Library
Berdasarkan pada pengertian E-library di atas, komponen-komponen yang diperlukan diantaranya :
Perangkat Komputer atau Tablet PC
Koneksi internet
Ensiklopedia berbasis elektronik
E-books
Koleksi CD pembelajaran
File audio/video pembelajaran
Katalog buku
Portal untuk pengunjung
2.5 Keuntungan E-Library
Perpustakaan digital membawa banyak keuntungan terhaadap perpustakaan, mem buat perpustakaan lebih fungsional. Banyak Masalah yang ada pada perpustakaan tradisional dapat di atasi dengan perpustakaan digital. Berikut merupakan beberapa keuntungan perpustakaan digital :
• Tidak ada Perbatasan fisik, Pengguna dapat mengakses materi dimana saja tanpa harus benar- benar ke perpustakaan
• Bisa di akses kapan saja 24 jam perhari dan 356 hari pertahun
• Akses ganda, Satu buku bisa diakses oleh lebih dari satu dalam waktu yang sama
• Biaya yang rendah
• Pencarian informasi yang gampang
• Jaringan, Perpustakaan digital dapat menyediakan link untuk perpustakaan lainnya untuk mencari sumber yang lain
2.6 Penerapan E-Library
Ada beberapa macam penerapan perpustakaaan digital library dan juga diperlukan usaha-usaha yang berbeda dalam rangka penerapan perpustakaan digital library. Berikut usaha yang mungkin dapat di tempuh :
a. Sistem otomasi perpustakaan
SIstem otomasi perpustakaan termasuk dalam perpustakaan digital karena melalui sistem otomasi ini dapat memungkinkan perpustakaan menampilkan sebuah sistem layanan yang berbasis elektronik juga memungkinkan berbagai macam kemudahan dalam pengelolaan informasi. Sistem Otomasi perpustakaan ini juga akan berguna bagi seluruh pengguna perpustakaan seperti pustakawan atau mahasiswa dan juga manajemen. Transaksi dan laporan juga akan ditampilkan secara digital melalui sistem otomasi ini. Laporan transaksi dan laporan kegiatan layanan perpustakaan yang tercatat secara digital merupakan slaah satu objek informasi yang penting untuk disediakan oleh perpustakaan. Oleh Sebab itu pengembangan sistem otomasi perpustakaan harus dapat menampilkan berbagai macam-macam informasi yang tidak hanya metadata seperti katalog tetapi juga harus bisa menampilkan berbagai laporan kegiatan perpustakaan seperti transaksi, laporan keanggotaan, data statistic pengunjung, laporan koleksi dan lain lain.
b. Sistem Informasi Online
Selain melakukan system otamasi perpustakaan, Hal lain yang dapat dilakukan dalam menerapkan perpustakaan digital yaitu dengan system informasi online. Hal ini dapat di terapkan dengan membuat sebuah system informasi perpustakaan berbasis jaringan baik dengan intranet atau internet. Pada masa sekarang yang paling mudah diterapkan adalah menggunakan fasilitas website. Melalui Web, Perpustakaan dapat membuat sitem informasi online yang menyediakan katalog online, indeks, jurnal, arsip hingga layanan perpustakaan untuk penggunanya. Perpustakaan juga bisa mulai meyediakan koleksi-koleksi digital masuk ke dalam koleksi sehingga pengguna bisa menikmatinya
c. Pengembangan koleksi digital
Dalam menerapkan perpustakaan digital, bagian yang sangat penting adalah membangun koleksi digital. Membangun koleksi digital menurut Cleveland(1998) bisa dilakukan dengan tiga metode penting yaitu: digitasi, pengadaan karya digital yang asli, dan akses ke dalam sumber yang eksternal. Digitasi merupakan proses konversi koleksi yang berbentuk cetak atau analog seperti buku atau artikel jurnal ke dalam bentuk digital melalui proses scanning, sampling, ataupun re-keying.
Pengadaan karya digital yang asli disini maksudnya adalah mengadakan melalui metode membeli atau berlangganan karya digital asli yang dari penerbit dalam bentuk digital seperti jurnal elektronik, e-books, dan database online seperti Proquest. Sedangkan akses ke dalam sumber eksternal disini maksudnya adalah perpustakaan harus mempunyai jaringan kepada sumber lain yang tidak tersedia pada perpustakaannya sendiri yang disediakan melalui website ataupun koleksi perpustakaanlain.
2.7 User Experience Design
Gambar 2.7.1 User experience
Masih tidak banyak orang paham tentang user experience di Indonesia, tidak seperti di US dimana dalam bidang user experience sudah sangat terkenal. User Experience sebernarnya adalah tentang bagaimana orang berpikr, merasa, bereaksi dengan produk anda dan biasanya produk digital seperti website. Seorang UX (User Experience) Profesional memastikan bahwa adanya kepuasan kepada pengguna dalam menggunakan produk digital. (9241-210:2009, 2009) Menurut Definisi ISO, User Experience adalah persepsi dan respon terhadap hasil dari pemakaian sebuah produk, system atau layanan.
Seperti di gambar 2.7.1, Dalam mengembangkan User Experience mempunyai 4 komponen utama,yaitu
• Usability
Komponen pragmatis dari UX, termasuk pada efisien,efektifitas, produktivitas, kemudahan dalam menggunakan produk, kemudahan untuk mempelajari produk, ketahanan, dan aspek yang pragmatis dari kepuasan pengguna produk.
• Usefulness
Komponen UX yang dimana fungsionalitas dari sistem harus dapat memberikan kemampuan untuk menyelesaikan tujuan dari pengguna.
• Functionality
Kekuatan dari produk yanguntuk melakukan pekerjaan tersebut dengan fitur-fitur serta kapabilitas dengan tanpa memperhatikan antarmuka atau interface pengguna.
• Emotional impact
Komponen afektif dari User Experience yang mempengaruhi perasaan pengguna produk juga termasuk di dalamnya ada efek kepuasan , penggunaan yang menyenangkan, estetika desain, disukai, sesuatu yang baru atautidak pernah ada, sensasi, menarik, dan juga melibatkan faktor-faktor emosi atau perasaan yang lebih mendalam seperti ekspresi diri sendiri terhadap produk atau layanannya.
User Experience sangatlah penting sekarang untuk mengembangkan sistem yang berbasis web, seperti untuk perpustakaan digital. Karena dapat menarik pengunjung dan juga mempermudah dalam mengakses layanan perpustakaan digital, pengguna juga akan terus mengunjungi dikarenakan kepuasan atas produk . Di gambar 2.7.2 ditunjukkan perbandingan antar website dengan user experience yang baik dan tidak :
Gambar 2.7.2 contoh user experience
Dari Gambar di atas bisa di simpulkan bahwa user experience yang tidak baik dalam bagian paling ketiga dimana akan mengurangi kepuasan pelanggan terhadap produk. Hal ini juga akan berakibat buruk terhadap sistem karena pengguna merasa tidak nyaman dalam menggunakan produk ini. Oleh sebab itu user experience sangat diperlukan dalam membuat sebuah produk digital khusunya website.
BAB III
PEMBAHASAN
Binus University sekarang mempunyai Sistem E-Library yang termasuk dalam Hybird Library (http://library.binus.ac.id) seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 Situs E-Library Binus University (Sumber :
, diakses 16 Maret 2014)
Dalam Bab sebelumnya sudah banyak dijelaskan tentang apa itu e-library dan bagaimana penerapannya dan pentingnya e-library. Di dalam bab ini akan dijelaskan tentang bagaimana penerapan e-library dalam Perpustakaan Universitas Bina Nusantara,Tantangan yang dihadapi dan juga kekurangan yang ada dalam sistem ini dan ide-ide atau pemikiran untuk mengembangkan sistem ini juga sebagai solusi kekurangannya.
Dalam tulisan ini akan dilontarkan ide atau pemikiran pengembangan e-library di binus yang difokuskan pada beberapa hal, yaitu:
Perkembangan citra e-library binus,
Perancangan tampilan website e-library di Binus University,
Copyright and licensing dokumen dalam e-library Binus University
3.1 Penerapan E-Library di Universitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara menerapkan perpustakaan digital terhadap perpustakaannya sekarang dalam sistem informasi online dan juga dalam tahap pengembangan koleksi digital. Perpustakaan Binus mempunyai layanan katalog online untuk mencari buku-buku sehingga mengurangi waktu untuk pengguna mencari buku di perpustakaan binus dan Perpustakaan Binus juga sudah bekerja sama dengan database journal-journal online seperti proquest dimana yang sangat membantu mahasiswa dalam mencari pengetahuan dan juga mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.
Perpustakaan Binus sudah diterapkan dengan lumayan baik. Namun masih ada yang harus terus dikembangkan dalam pengembangan koleksi digital. Koleksi Digital di binus masih bisa dikatakan kurang dan diharapakan kedepannya dapat di kembangkan terus. Pada saat ini , Perpustakaan digital bina nusantara masih mempunyai koleksi e-book yang dikid, Menurut saya, Perpustakaan Binus harus lebih focus ke dalam pengembangan koleksi digital e-book karena masih sedikit dan juga e-book mempunyai banyak keuntungan untuk mahasiswa pengguna perpustakaan seperti bisa akses buku yang sama oleh banyak orang .
Dalam menerapkan E-Library di Perpustakaan Universitas Bina Nusantara juga terdapat banyak tantangan dalam subbab ini akan di jelaskan beberapa tantangan besar yang di hadapi binus dalam menerapkan digital library :
• Infrastruktur/Arsitektur Teknis
Hal yang paling utama dalam menerapkan perpustakaan digital tentunya adalah pembaharuan arsitektur teknis atau hardware untuk mengakomodasikan dalam berbagai sumber digital , komponen infrastruktur didalamnya seperti :
– Jaringan lokal dengan koneksi internet atau intranet yang memadai
– Database yang mendukung sistem tersebut
– Perangkat keras seperti server , computer atau tablet pc untuk pengguna
– Web Portal Sistem
Infrastruktur ini membutuhkan resource yang cukup besar sehingga juga merupakan salah satu tantangan pada saat penerapan e-library
• Pengembangan Koleksi Digital
Pengembangan koleksi digital perpustakaan merupakan sebuah tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh perpustakaan. Perpustakaan harus bisa merancang sebuah kebijakan untuk pembangunan koleksi digital, Terdapat banyak pilihan dalam mengembangkan koleksi digital bisa berupa proses digitasi, berlangganan atau membeli informasi digital ataupun hanya mengakses ke sumber-sumber.
Perpustakaan juga harus mengadakan analisa kebutuhan, analisa koleksi yang dimiliki dan juga analisa sumber daya yang dimiliki . Hal ini juga penting untuk mengukur sejauh mana pengembangan koleksi digital yang dapat dilakukan dan diterapkan dalam perpustakaan. Karena disisi lain juga pembangunan koleksi digital ini merupakan proses kontrol pada koleksi yang dimiliki dan juga untuk jawab kebutuhan untuk akses jangka panjang dan preservasi.
• Masalah Hak Cipta / Manajemen Hak Milik
Salah satu tantangan atau kendala yang sering ditakuti dalam proses pengembangan sistem perpustakaan digital adalah masalah hak cipta. Konsep hak cipta yang berada pada karya yang berbasis cetak tau analog kadang dibajak begitu saja dalam lingkungan digital karena tidak adanya kontrol penggandaan. Objek digital memang kurang tetap dan mudah digandakan, juga dapat diakses secara jarak jauh oleh banyak pengguna secara bersamaan. Hal ini juga tentunya harus banyak diperhatikan dan perlu ada kesempatan kepada perpustakaan untuk menampilkan informasi tanpa harus merusak hak cipta, oleh sebab itu diperlukan semacam manajemen hak milik atau biasa disebut dengan copyright.
Cleveland (1998) menyampaikan beberapa fungsi yang mungkin harus ada dalam manajemen hak milik seperti;
1. jejak dalam penggunaan,
2. identifikasi dan pemberian kepada hak pengguna,
3. memberikan status hak cipta dari objek digital, dan pembatasan dalam penggunaan ataupun pencantuman biaya di dalamnya,
4. menangani transaksi dengan mengijinkan hanya beberapa salinan saja dapat diakses, atau dengan cara mengenakan tarif untuk tiap salinan, ataupun langsung minta kepada penerbit. Melalui beberapa hal tadi diharapkan masalah hak cipta ini setidaknya bisa lebih terkurangi resikonya.
Hal yang perlu disempurnakan adalah tentang: hak menyebarkan, meminjamkan, memperbanyak, hak menyalurkan baik kepada mahasiswa umum atau pribadi, semuanya dengan media jaringan computer termasuk didalamnya internet, intranet, dan sebagainya.
Solusi dari copyright hanya cukup memerlukan ijin dan license yang diperlukan baik untuk mendistribusikan format digital ataupun menyalinnya.
3.2 Ide atau Pemikiran untuk mengembangkan e-library binus
Didalam perpustakaan digital masih mempunyai banyak kekurangan yang mesti dikembangkan oleh sebab itu , Dalama subbab ini akan dilontarkan ide atau pemikiran untuk mengembangkan e-library di binus dengan harapan dapat di pertimbankan untuk mengimplementasikannya
3.2.1 Perkembangan citra e-library binus
Perpustakaan menurut umum adalah tempat yang berfungsi untuk menyimpan buku yang sudah kuno ataupun ketinggalan jaman. Ruang perpustakaan adalah tempat yang sudah penuh dengan debu, pengap dan juga gelap. Berbagai anggapan mahasiswa dan juga orang yang tidak begitu mencintai perpustakaan tapi mereka tentulah tidak semuanya salah. Hal tersebut bisa terjadi karena masih ada perpustakaan yang citranya lewat gedung perpustakaan dan pustakawannya yang kuno sehingga memang tidak mencerminkan sesuatu yang menyenangkan Oleh sebab itu perpustakaan yang khususnya perpustakaan pada universitas sudah harus mulai berubah untuk mengembangkan citranya baik dari hal yang paling kecil sampai yang berskala besar
Peningkatan citra yang biasa berskala kecil bisa dapat dilihat dari nama perpustakaan universitas yang mulai berubah ataupung berganti dengan istilah yang lebih menarik. Dengan cara perubahan nama secara tidaklangsung perpustakaan sudah meningkatkan citranya dimata mahasiswanya baik dari lingkungannya sendiri ataupun di mahasiswa.
Meningkatnya citra yang berskala menengah, bisa kita lihat dari perpustakaan sudah mulai membangun website perpustakaan bahkan sampai dengan memasuki koleksi dan ruangan. .
Peningkatan citra yang sudah berskala besar, dapat kita perhatikan beberapa perpustakaan yang sudah mulai berbenah dengan bangun gedung perpustakaan dengan standar yang dibutuhkan oleh perpustakaan.
Di universitas bina nusantara sudah di lakukannya pembangunan citra berskala besar, bisa di lihat dengan adanya e-library dan peningkatan bangunan perpustakaan yang dengan standar yang tinggi, Namun perkembangan citra harus tetap di kembangkan seperti pengembangan design website dan user interface serta bekerja sama dengan lebih banyak e-journal lagi. Dengan adanya peningkatan citra perpustakaan diharapkan perpustakaan khususnya perpustakaan elektronik tidak lagi kuno dan membosankan di lingkungannya sendiri.
3.2.2 PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE E-LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY
Membuat sebuah e-library online adalah hal yang lain dengan membuat sebuah e-library yang fungsional dan mudah di gunakan. Website e-library yang dirancang dengan buruk dapat menyebabkan citra yang buruk terhadap perpustakaan .
Dalam E-Library Binus boleh di bilang masih kurang untuk user experiencenya dikarenakan masih banyaknya mahasiswa yang bingung dalam menggunakan portal e-library binus.
User Experience ini sangatlah penting dalam membuat sistem e-library ini karena ini juga merupakan salah satu citra dari perpustakaan binus.Ketika Pengguna atau mahasiswa mengginakan portal binus dan merasa tidak puasa akan terjadi kemungkinan besar bahwa dia tidak akan mengunjungi perpustakaan dan telah memberi citra yang kurang bagus terhadap mahasiswa tersebut . Oleh sebab itu tampilan website portal e-library binus harus dikembangkan user experience supaya pengguna dapat puas dalam menggunakan portal e-library binus juga dapat meningkatkan citra library binus.
Menurut teori yang dibahas pada bab 2 dan analisa terhadap portal e-library binus ,dapat disimpulkan terdapatnya beberapa kekurangan dalam e-library binus seperti :
User Experience yang kurang bagus sehingga membuat mahasiswa sulit untuk menggunakannya
Perancangan website yang tidak User-Centered
Navigasi yang membingungkan atau terminology yang buruk
Tidak adaptive terhadap seluler atau responsive
Tidak cocok dengan mahasiswa yang low e-skills
Dalam Menrancang user experience yang bagus terhadap e-library binus, sistem portal e-library binus dapat mencakup bagian-bagian berikut
,
Useful (Berguna), Apakah websitenya benar-benar membantu Mahasiswa
Usable (Dapat di pakai), Apakah Websitenya bisa di gunakan oleh Mahasiswa yang low Computer Skills
Desirable (Disukai), Apakah websitenya di sukai dengan Mahasiswa
Accesible (Bisa Di akses), Apakah websitenya bisa di gunakan di seluler dan desktop
Findable (Dapat di cari), Apakah mahasiswa dapat apa yang mereka butuh di websitenya
Dari bagian-bagian di atas dapat di analisanya sistem portal e-library binus. Untuk bagian Useful, bisa kita lihat bahwa sebenarnya sistem portal e-library bener dapat membantu mahasiswa , hal ini dibuktikan dengan katalog online yang meberitahukan lokasi buku sehingga tidak perlu mencari satu per satu lagi dan juga masih banyak lainnya, Dalam bagian usable, Sistem portal e-library binus masih kurang. Hal ini dibukitkan dengan user experience yang kurang dan banyaknya mahasiswa yang bingung dalam memkaunya. Untuk Bagian Desirable juga masih kurang karena masih banyak yang tidak menyukai sistemporal ini, Untuk Accesible , Website portal e-library ini sudah bisa diakses dalam smartphone, dan untuk findable juga sudah dengan baik.
Gambar 3.2.2.1 Contoh Design User Interface yang baik
Di gambar 3.2.2,1 telah diberikan contoh design dengan user experience yang bagus. Bisa kita simpulkan bahwa masalah yang terdapat dalam e-library binus adalah masalah design user experience. Saran dari saya adalah untuk mencari seorang user experience professional untuk mendesign ulang interface dari sistem portal e-library binus ini.
Seperti yang dipaparkan di atas Ide atau pemikiran ini diharapkan dapat di jadikan sebagai dasar pemikiran untuk dikembangakan E-Library binus ataupun bisa di implemetasikan supaya perpustakaan digital binus bisa berkembang lebih maju lagi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya konsep e-library ini akan terus berkembang lagi dari waktu ke waktu. Perpustakaan yang di Indonesia, terutama perpustakaan universitas yang sudah mulai membangun sebuah e-library diharapkan terus meningkatkan perkembangannya sehingga menjadi sistem e-library yang funsional dan lengkap.
Perpustakaan digital sebenarnya sama dengan perpustakaan biasa, cuma bedanya memakai prosedur kerja yang berbasis komputer dan juga sumber informasinya bersifat digital. Koleksi perpustakaan digital juga tidak terbatas terhadap dokumen bersifat elektronik pengganti bentuk cetak atau analog saja tetapi juga obyek digital yang tidak dapat digantikan dalam bentuk tercetak.
Masalah pemeliharaan digital atau copyright telah mempunyai solusi yang berarti, yang artinya dapat digunakan ataupun dikembangkan lagi oleh perpustakaan digital.
E-Library sendiri memiliki banyak keuntungan yang bisa memudahkan semua penggunanya, tidak hanya dari peminjam ataupun pencari informasi tetapi juga bisa untuk perpustakaan digital itu sendiri, pustakawan, dan orang yang kontribusi secara tidak langsung seperti dalam membuat karya ilmiah yang diciptakan.
Pengembangan Citra E-Library itu harus di kembangkan terus karena masih banyak kekurangan dan dengan harapan perkembangan citra ini dapat membawa e-library menjadi lebih maju.
Usex Experience yang baik dalam sebuah E-Library sangatlah penting dikarenakan dapat mengembangkan citra perpustakaan juga dapat membawa pengunjung yang banyak
4.2 SARAN
Evaluasi yang terus menerus terhadap program aplikasi dari pengolahan data harus terus dilakukan setiap tahun.
Melakukan perubahan perancangan website e-library binus supaya mempunyai user experience yang kuat
Mengembangkan rencana strategis untuk perpustakaan. Rencana strategis itu adalah proses yang berulang seperti evaluasi, pembaharuan, dan verifikasi terhadap rencana strategis yang dibuat dan biasanya dilakukan selama 5 tahun sekali. Rencana strategis itu harus bisa dikomunikasikan dengan seluruh staf perpustakaan dan jamin akan ada dukungan penuh pada implementasinya.
Melakukan perkembangan citra e-library skala besar sehingga dapat dengan pesat mengembangkan citra e-library binus supaya menjadi lebih bagus
Melakukan design ulang interface dengan seorang user experience professional
Melakukan pengembangan koleksi digital baik melalui digitasi atu seumber eksternal
Daftar Pustaka
9241-210:2009FDISISO. (2009). Ergonomics of human system interaction. International Organization for Standardization (ISO).
Arif, Ikhwan. 2003. Konsep dan perencanaan dalam automasi perpustakaan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
AdnerdanRangan. (2001). Digital Library Extension Service .
Cleveland, Gary. (1998). Digital Libraries: Definitions, Issues and Challenges. Occasional Paper 8. Ottawa: Universal Dataflow and Telecommunications Core Programme, International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA). Tersedia di http://www.ifla.org/udt/op/ diakses tanggal 5 Januari 2007.
GreensteinDaniel. (2002). The Digital Library :a Biography.
Mamudji. (2004). Penelitian Hukum Normatif. Rajawali.
WittenH., Bainbridge, David NicholsIan. (2010). How to Build a Digital Library. Morgan Kaufmann Publishers.
Riwayat Hidup/CuriculumVitae
I am an ambitious person, who is dedicated and work structured with the task to achieve the defined goals.
I have a good overview of problem solving situations and able to grasp complex problems and see solutions and tasks rather than problems.
Personal Information
Full name : Brian lee
Email : Leebrian699@gmail.com
Mr.Brian.lee@live.com
Look2like14@yahoo.com
Address : Jl.Budi Raya no.21
jakarta, 11530
DKI Jakarta ,Indonesia
Phone Numbers : (0878)76566200
Genders : Male
Birth Place/Date : Singkawang,26 october 1994
Nationality : Indonesian
Martial Status : Single
Religion : Budha
FORMAL EDUCATION
2011 – Present Bina Nusantara University
Jakarta, Indonesia
Bachelor (S1), Information Systems
Informal Education
2006-2009 Colink English course
Singkawang,Indonesia
2008-2010 Mandarin Chinese course
Singkawang,Indonesia
2012-2013 Binus Center : Certified Profesional Program (Web Programmer)
Jakarta Barat,Indonesia
Organization Experience
July 2012 – October 2012
Chairman of the Event Wushu Training Camp, Wushu Bina Nusantara
Duties : Manage and control the event , Responsible for the event attendant
Working Experience
October 2011 – March 2012
Team Promotion , Marketing,Binus University
Duties : Follow up high school student by phone
Presentation about binus in high school at Jakarta
Give consultation to high school student about choosing university
July 2013 – Present
Web Developer (freelance)
Duties: develop web application
October 2013 – Present
Web Design Teacher, BNCC (Bina Nusantara Computer Club)
Duties : Teaching Web Design to College Students in BNCC
May 2011 – July 2012
Java Dekstop Shop Application Project, Binus University
Duties : Made with Java and MS ACCESS. This application is for college task during 3st semester. This application is built to help the shop maintain transaction and inventory process in the shop and recording business activities, so the owner can monitor the progress of business and the clerk / customer service can execute transaction process by system when dealing with customer. Generally, this Program has functionalities like shop database, viewing, insert-update-delete data, calculation (for transaction), and simple reporting.
May 2012 – July 2013
C# Dekstop Application Project, Binus University
Duties : Made with C# and SQL. This application is for college task during 4st semester. This application is built to help the shop maintain transaction, Employee and inventory process in the shop and recording business activities, so the owner can monitor the progress of business and the clerk / customer service can execute transaction process by system when dealing with customer. Generally, this Program has functionalities like shop database, viewing, insert-update-delete data, calculation (for transaction), and simple reporting.
August 2013 – September 2013
ASP.NET Web E-Commerce Project , Binus Center
Duties : Made with ASP.NET and SQL. This application is for Binus Center Final Project task . This application is built to sell things online and help the shop maintain transaction, Employee and inventory process in the shop and recording business activities, so the owner can monitor the progress of business and the clerk / customer service can execute transaction process by system when dealing with customer also Customer which have registered can comment and rate the product. Generally, this Program has functionalities like shop database, viewing, insert-update-delete data, calculation (for transaction), rating system, insert-delete comment, and reporting with Crystal Report.